Institut Teknologi Negeri ke-5 di Indonesia, ITH Buka Pendaftaran Mahasiswa Lewat Jalur Mandiri, Biaya Kuliah Murah

    Institut Teknologi Negeri ke-5 di Indonesia, ITH Buka Pendaftaran Mahasiswa Lewat Jalur Mandiri, Biaya Kuliah Murah
    Kampus ITH terletak di Kota Parepare, kota kelahiran presiden ke-3 Indonesia, Bapak B.J. Habibie, yang merupakan tokoh nasional dengan kontribusi besar dalam bidang teknologi dan sains. 

    PAREPARE - Institut Teknologi Bacharuddin Jusuf Habibie (ITH) telah resmi menjadi institut teknologi negeri ke-5 di Indonesia. 

    Keberadaan ITH diharapkan mampu memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tanah air, khususnya Sulawesi Selatan.

    Kampus ITH terletak di Kota Parepare, kota kelahiran presiden ke-3 Indonesia, Bapak B.J. Habibie, yang merupakan tokoh nasional dengan kontribusi besar dalam bidang teknologi dan sains. 

    Hadirnya kampus ITH ini diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi para mahasiswa untuk mengikuti jejak beliau dalam berkontribusi bagi bangsa dan Negara.

    Prof. Dr. Ir. Ansar Suyuti, M.T., IPU., ASEAN. Eng., selaku Rektor ITH mengatakan, bahwa tahun ini ITH menerima mahasiswa melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) dan Seleksi Jalur Mandiri. 

    "Seleksi Jalur Mandiri menyediakan kuota sebesar 20?ri daya tampung setiap program studi untuk putra/putri Indonesia khususnya Sulawesi Selatan dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang sama dengan Jalur SNBP dan SNBT, serta tidak membebankan biaya Iuran Pengembangan Institusi (IPI) bagi seluruh mahasiswa baru yang diterima tahun ini, " kata Prof. Ansar Suyuti, Sabtu, 6 Juli 2024.

    "Kebijakan ini merupakan upaya ITH untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat lokal dengan biaya yang murah dan terjangkau, " jelasnya.

    Seleksi Jalur Mandiri ITH yang akan berlangsung mulai tanggal 3 hingga 25 Juli 2024 untuk beberapa program studi, diantaranya:

    1. Matematika dengan bidang keahlian : Data Scientist/Analyst, Ahli Keamanan Cyber, Pengembang Perangkat Lunak, Ahli Kecerdasan Buatan (AI), Analis Keuangan, Pengembang Game, Ahli Optimisasi Operasi, dan Konsultan Bisnis.

    2. Sains Data dengan bidang keahlian: Analis Data, ilmuwan Data, Insiyur Data, Spesialis Bisnis Intelegent, Spesialis Keamanan Data, Konsultan Analis Data dan Pengembang Perangkat Lunak.

    3. Teknologi Pangan dengan bidang keahlian : Ahli Keamanan Pangan, Ahli Pengolahan Pangan, Ahli Pengemasan Pangan, Peneliti Pangan, Manajer Pangan, Ahli Gizi, Ahli Kualitas Pangan dan Konsultan Pangan.

    4. Teknik Metalurgi dengan bidang keahlian : Insinyur Proses Metalurgi, Ahli Material dan Karakterisasi, Insinyur Kualitas, Spesialis Pengembangan Produk, Manajer Produksi Metalurgi, Ahli Korosi dan Proteksi Logam, Konsultan Teknik Material, Ahli Pengelolaan Limbah Industri dan Processing yang mencakup pengolahan, pemurnian mineral dan Batubara serta rekayasa logam pada bidang industri pertambangan, elektronik, otmotif, penerbangan, transportasi, semen hingga pupuk.

    5. Teknik Sistem Energi dengan bidang keahlian : Insinyur Sistem Energi Terbarukan, Manajer Proyek Energi, Ahli Optimisasi Energi, Konsultan Energi, Manajer Pengembangan Bisnis Energi, Ahli Manajemen Grid Pintar (Smart Grid), Peneliti Energi dan Inovasi serta Spesialis Kebijakan Energi.

    6. Arsitektur dengan bidang keahlian : Konsultan Arsitektur, Desainer Interior dan Desainer Lansekap. 

    7. Bioteknologi dengan bidang keahlian : Peneliti Bioteknologi, Ahli Mikrobiologi, Ilmuwan Molekuler, Spesialis Lingkungan, Manajer Proyek Bioteknologi, Konsultan Bioteknologi, dan Pengembang Produk Bioteknologi 

    8. Sains Aktuaria dengan bidang keahlian : Aktuaris, Analis Keuangan, Konsultan Aktuaria, Manajer Risiko, Analis Data dan Project Leader.

    9. Teknik Sipil dengan bidang keahlian : Insinyur Sipil, Konsultan Teknik, Manajer Proyek, Pengusaha, dan Administrator Proyek.

    Ketua Tim PMB Rakhmadi Rahman menjelaskan bahwa Biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) setiap semester yang diberlakukan saat ini, oleh ITH sebagai perguruan tinggi negeri (PTN), Besaran Kelompok UKT ditentukan sesuai pendapatan orangtua/wali Mahasiswa dengan perincian sebagai berikut:

    UKT 1 : Rp 500.000, -
    UKT 2 : Rp.1.000.000, -
    UKT 3 : Rp.2.000.000, -
    UKT 4 : Rp.3.000.000, -

    Khusus untuk program studi Matematika, diberlakukan maksimum UKT 3 (Rp2.000.000, -).

    "Kebijakan ini diharapkan dapat menarik minat calon mahasiswa untuk mendalami ilmu yang disebut sebagai Queen of Science yang sangat dibutuhkan saat ini namun sudah mulai ditinggalkan oleh generasi Milenial, " ujar Rakhmadi Rahman.

    Dengan berbagai kemudahan dan kesempatan yang ditawarkan ini, maka ITH memberi kesempatan bagi calon mahasiswa baru untuk bergabung di Institut Teknologi Negeri ke-5 di Indonesia.

    parepare sulsel
    MUH. HASYIM HANIS, SE, S.Pd, C.L.E

    MUH. HASYIM HANIS, SE, S.Pd, C.L.E

    Artikel Sebelumnya

    Arus Lalulintas Mulai Padat Pasca Pergantian...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Tony Rosyid: Ridwan Kamil Yang Jegal Anies
    Hendri Kampai: Harta Karun Indonesia, Jangan Sampai Jatuh ke Tangan yang Salah!

    Tags